sumber gambar: google.com
Indonesia terdiri dari berbagai suku
ras bangsa, yang kaya akan budaya masing-masing. Hal ini menjadi satu kesatuan
yang apabila benar-benar bersatu dan berdaulat, negara ini akan menjadi negara
yang adil dan makmur. Namun sangat disayangkan, rakyat bangsa Indonesia belum
mampu saling bahu membahu membangun tanah air tercinta ini, untuk menuju bangsa
Indonesia yang adil dan makmur.
Disebutkan 5 landasan negara dalam pancasila,
yang menjadi ideologi bangsa yang seharusnya dijunjung tinggi oleh rakyat
Indonesia, yaitu:
- Ketuhanan Yang Maha Esa, yang dari sanalah kita menjadi manusia adil dan beradab, yang diwajibkan menjaga persatuan Bangsa, dengan rakyat yang dipimpin secara bijaksana hingga menjadikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ini.
- Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang diartikan kita sebagai warga Indonesia harus bersikap adil dan beradab, tidak semena-mena memperlakukan sesama makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
- Persatuan Indonesia, yang dimaksudkan kita harus menjadi satu kesatuan sebagai warga Indonesia untuk membangun Indonesia yang maju.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, yaitu warga Indonesia memiliki hak-hak dan kewajiban yang sama, yang tetap menjunjung rasa solidaritas bersama antarwarga Indonesia.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang sebagaimana dimaksudkan bahwa warga Indonesai haruslah adil dalam menyikapi sesuatu. Namun pada sila kelima inilah, yang sangat kentara hilangnya. Dalam keidupan Indonesia sekarang, keadilan sudah tidak dijunjung lagi. Hukum di Indonesia sekarang bagaikan sebuah kapak, yang sangat tajam kebawah, yang diartikan sebagai kaum bawah, dan sangat tumpul di atas, yang dimaksudkan adalah para orang yang memiliki kuasa di Indonesia. Sungguh menjadi sebuah ironi tersendiri bagi Indonesia.
Namun sangat disayangkan, bahwa dari beratus juta orang
Indonesia, disanalah duduk petinggi-petinggi negara yang diantaranya banyak
memprioritaskan individualisme mereka masing-masing. Meski hidup mereka yang
individualismenya tinggi bisa disebut ‘mapan’, namun hawa nafsu mereka untuk
menguasai semuanya seakan-akan mengabaikan tugas utama mereka sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa―mensejahterakan bangsa sehingga mampu mengentas orang-orang
kurang mampu. Koruptor, itu sebutan bagi mereka yang telah semena-mena
mengambil hak masyarakat dibawah mereka tanpa ampun, tanpa merasa berbelas
kasihan sedikitpun akan Bangsa yang terpuruk ini akan kemiskinan.
Mengingat akan banyaknya koruptor yang
menggerogoti uang-uang rakyat ini, berdirilah sebuah komisi, yang merupakan
pahlawan rakyat kecil―KPK. Mereka inilah, satu-satunya organisasi yang menjadi
sandaran para kaum bawah yang menuntut hak-haknya yang diambil para koruptor.
Namun seperti kata pepatah, lebih mudah mendapatkan musuh daripada teman. Hal
inilah yang selalu didapatkan para orang KPK. Ketika mereka bergerak demi
kebenaran, mereka dihadapkan begitu banyak musuh kelas atas yang begitu banyak,
karena memang begitu banyaknya kawanan koruptor-koruptor. Gelora permusuhan
antara KPK dengan para koruptor sangatlah sengit. Sedikit saja KPK bergerak,
para koruptor berupaya menghindar, seperti apabila seorang koruptor tertangkap
akibat korupsi, dan saksi mengiyakannya, sang koruptor dengan pintarnya
memutarbalikkan semuanya, dengan kembali menuntut sang saksi dengan sebutan
‘pencemaran nama baik’. Bukankah mereka telah jelas-jelas dengan dirinya
sendiri telah mencoreng nama baiknya?
Adapula yang dengan kelihaiannya, mengajak hakim untuk berunding sejenak sambil
menyodorkan tumpukan uang pelicin, untuk melicinkan mereka untuk keluar dalam
kasus.
Kalau negaraku tetap seperti ini, kapan Indonesia makmur? Kapan Indonesia mampu
berdiri gagah seperti negara-negara lain?
Kalau-kalau di dalam Negara ini masih dipimpin oleh sebagiannya
orang-orang yang individualismenya tinggi?
9 comments:
Dewi keadilan kini tak lagi menutup matanya..
bener banget. Udah melek, pilih2, dll -_-
Salam KEnal
Artikelnya Menarik Sekali :) And Nice Blog. :)
Ini Blog saya... Mampir ya Like ANd Comment Bila Berkenan :)
http://ayomelekhukum-brantaskorupsi.blogspot.com
makasihh
Salam kenal juga :D
hehe.. iya nih, artikelnya yang paling serius buatnya :D
okee... ni mau mampir :)
sama sama.. :D :D
blog nya bagus nduk :)
artikelnya juga bagus :)
dikembangkan lagi, agar lebih baik dan menarik :)
Dewi keadilan bukannya sekarang melek, dia HANYA dibunuh oleh para oknum yang melakukan tindak pidana korupsi sehingga hukum sekarang tidaklah adil lagi.
Setuju..
Semoga rakyat Indonesia mampu mengembalikan dewi keadilan kembali, agar keadilan di Indonesia tetap terjaga :D
Korupsi hilang kalau sudah dihapus semua hukum korupsi dan diganti jadi satu hukum, yaitu
"Barangsiapa yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi akan dihukum mati"
OHHH
#kayak china :D
bener tuh
China ngehukum mati semua koruptor baru ya pada berhenti korupsi. Apa negara kita juga harus gitu?
Posting Komentar